Modul 2 Bank & Lembaga Keuangan




Sistem Keuangan

A.      Pengertian
Sistem keuangan adalah suatu jaringan pasar keuangan (financial market), institusi, sector usaha, rumah tangga, lembaga pemerintah yang merupakan peserta sekaligus memiliki wewenang mengatur operasi system keuangan tersebut.
Fungsi pokok system keuangan adalah mentransfer dana-dana (loanable funds) dari penabung atau unit surplus kepada peminjam / unit defisit. 

B.      Fungsi Sistem Keuangan
1.       Menyediakan mekanisme system pembayaran
Suatu mekanisme pembayaran dalam bentuk uang, rekening Koran, dan alat transaksi lain.
2.       Menyediakan kredit
Pembiayaan untuk mendukung pembelian barang2, jasa2, dan untuk membiayai investasi modal. Contoh: pembangunan gedung, jalan, jembatan dan membeli mesin dan peralatan.
3.       Penciptaan uang
4.       Sarana tabungan

C.      Metode Transfer Dana Dalam Sistem Keuangan
Metode pemindahan dana dari unit surplus ke unit defisit tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara, yaitu:
1.       Metode Pembiayaan Langsung (Direct Financing Method)
Metode pembiayaan langsung adalah cara pemberian kredit dimana unit surplus / ultimate lenders bertemu langsung dengan unit defisit atau ultimate borrowers tanpa melalui / menggunakan jasa lembaga keuangan. Setelah terjadi kesepakatan pinjam meminjam, si peminjam memberikan tanda bukti utang yang disebut financial claims. Contoh: saham, obligasi dan promes. Kepada pemilik dana sebagai bukti peminjam.
2.       Metode Pembiayaan Semi Langsung (semidirect financing method)
Dalam proses ini pemindahan / pertukaran dana antara kedua belah pihak sangat tergantung pada intervensi pihak ketiga, yaitu broker, dealer, investment banker untuk menyelesaikan transaksi peminjam dana tersebut.
Contoh metode pembiayaan semi langsung adalah suatu perusahaan menerbitkan obligasi maka perusahaan bersangkutan sangat tergantung kepada peran dealer sekuritas dalam hal penjualan seluruh surat berharga yang diterbitkan kepada investor, seperti rumah tangga, perusahaan, bank, asuransi, dana pension. Broker / dealer dalam pembiayaan ini dapat mengurangi biaya transaksi, biaya informasi dan memperbaiki likuiditas dan kemampuan pemasaran surat berharga yang tercipta dari proses pinjam meminjam. Pada dasarnya pembiayaan semi langsung merupakan perbaikan dari pembiayaan langsung, tapi tidak dapat menyelesaikan semua masalah dalam transaksi kredit. Misalnya masalah risiko yang dialami investor yaitu keamanan dana atas sekuritas yang dimiliki.
3.       Metode Pembiayaan tidak langsung ( indirect financing method)
Maksudnya adalah peminjam maupun unit defisit maupun pemilik dana atau unit surplus dapat memenuhi kebutuhan keuangannya melalui bantuan lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary).
Lembaga pembiayaan tidak langsung mempertemukan dan memenuhi kebutuhan peminjam dan pemilik dana, contohnya bank.
Unit surplus yang menyimpan uangnya dalam bentuk deposito, giro pada bank umum ini memiliki beberapa pertimbangan, antara lain :
a.       Safety / default risk
Adalah dapat mengurangi kemungkinan tidak kembalinya uang investor akibat terjadi default.
b.      Liquidity
Simpanan di bank pada prinsipnya dapat meningkatkan dan menjamin kemampuan likuiditas.
c.       Accessibility
Penabung dapat menyimpan / menabung dalam denominasi yg relative kecil.
d.      Convenience
Banyaknya kemudahan dan keuntungan lain yang ditawarkan oleh lembaga intermediasi keuangan.

D.      Peran Lembaga Keuangan
1.       Pengalihan asset (assets transmutation)
Pengalihan asset adalah pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai dengan kebutuhan peminjam. Lembaga keuangan dalam membiayai asset tersebut dananya diperoleh dengan menerima dana dari penabung yng jangka waktunya diatur menurut kebutuhan penabung.
Dengan demikian, lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu asset dengan suatu jangka waktu jatuh tempo sesuai keinginan penabung.
Sekuritas primer termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh unit ekonomi nonkeuangan, seperti unit usaha, rumah tangga dan lembaga pemerintah, untuk tujuan memperoleh dana, misalnya saham, obligasi, promes dan surat utang. Sering pula disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pihak yang membutuhkan dana.
2.       Liquidity
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan. Sekuritas sekunder, seperti tabungan, deposito, sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat likuiditas yang tinggi, keamanan di samping tambahan pendapatan.
3.       Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Untuk menghadapi masa-masa pension dimana pendapatan menjadi berkurang maka masyarakat dapat menyisihkan / merelokasikan dananya untuk persiapan yang akan dating. Alternative pertama, dengan cara membeli / menyimpan barang, misalnya tanah, rumah, alternative kedua, yaitu memiliki sekuritas sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tabungan, deposito, program pension, polis asuransi yang jauh lebih baik disbanding dengan alternative pertama.
4.       Transaksi
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oelh lembaga intermediasi keuangan, misalnya rekening giro, tabungan, deposito merupakan bagian dari system pembayaran. Giro atau tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi sebagai uang. Produk-produk tersebut dibeli oleh rumah tangga dan unit usaha untuk mempermudah melakukan pertukaran barang atau jasa.
5.       Menjadi bagian mekanisme pembayaran antarpelaku ekonomi sebagai akibat transaksi yang dilakukan (transmission role), misalnya berikut ini :
a.  Lembaga keuangan (dalam hal ini bank sentral) mencetak uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dimaksudkan untuk memudahkan transaksi di antara masyarakat dan dalam perekonomian makro.
b.  Lembaga keuangan (dalma hal ini bank umum) menerbitkan cek dimaksudkan untuk mempermudah transaksi yang dilakukan nasabahnya.
6.       Pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana (intermediation role). Contohnya :
a.   Lembaga keuangan dapat sebagai broker, pialang / dealer dalam berbagai aktiva yang berperan untuk meningkatkan efisiensi di antara kedua bank.
b.     Lembaga keuangan membantu menyalurkan dana dari sector rumah tangga kepada peminjam yang tidak dikenal oleh pemilik dana dengan biaya informasi yang relative lebih rendah disbanding apabila melakukan transaksi langsung.
7.       Mengurangi kemungkinan risiko yang ditanggung pemilik dana / penabung.
Risiko yang ditanggung pemilik dana atau penabung adalah apabila pemilik dana menyimpan uangnya di rumah maka pemilik dana akan menanggung ongkos memegang uang tunai atau opportunity cost of holding money. Biaya memegang uang tunai adalah biaya yang harus dibayar pemilik dana yang menyimpan uang tunai di rumah.

E.       Faktor-faktor Peningkatan Peran Lembaga Keuangan
Factor-faktor yang menyebabkan meningkatnya peran lembaga keuangan adalah sebagai berikut :
1.       Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah.
2.       Pesatnya perkembangan industri dan teknologi
3.    Besarnya denominasi instrument keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses.
4.       Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa keuangan.
5.   Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi nasabahnya
6.       Keuntungan yang bersifat jangka panjang
7.       Risiko yang lebih kecil

F.       Peran Bank dalam penciptaan uang
1.     Bank umum mempunyai kemampuan dalam menciptakan suatu jenis tabungan yang dapat diambil / ditarik dengan menggunakan instrument yang disebut cek / bilyet giro, dan penarikan tanpa memberitahu bank yang bersangkutan.
2.     Bank umum juga memiliki kemampuan meningkatkan / mengurangi daya beli (purchasing power) dalam perekonomian. Oleh karena itu, bank umum dg kemampuan tersebut dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Loanable funds adalah dana yang dapat dipinjamkan setelah dikurangi likuiditas wajib.

G.     Proses penciptaan uang oleh Bank Umum
Gambaran proses penciptaan uang oleh bank umum dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut :
1.       Ketentuan cadangan likuiditas wajib (reserve requirement) 2%
2.       Semua loanable funds disalurkan dalam bentuk kredit
3.       Setiap transaksi menggunakan cek
4.       Semua simpanan dilakukan dalam bentuk giro pada bank yang bersangkutan
5.       Simpanan giro pertama Rp 1.000.000,00 dan disimpan pada Bank Umum A.

Proses transaksi untuk menciptakan uang oleh bank dalam perekonomian dengan menggunakan asumsi di atas dimulai dengan simpanan nasabah dalam bentuk giro pada bank umum A Rp. 1 juta. Untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum bank umum A menahan sebesar Rp 20ribu (2% x Rp 1 juta) sebagai alat likuid, yaitu dalam bentuk kas dan rekening giro pada Bank Indonesia. Sisanya yang dalam hal ini adalah loanable funds dipinjamkan kepada nasabahnya.

Selanjutnya nasabah yang mendapatkan kredit tersebut digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhannya. Pihak penjual dengan adanya transaksi tersebut memperoleh uang yang kemudian menyetorkannya pada rekening giro di Bank Umum B sebesar Rp 980.000. oleh bank B setelah menahan likuiditas wajib sebesar 2% x Rp 980.000 = Rp 19.600 sisa dananya sebesar Rp 960.400 kemudian dipinjamkan kepada nasabahnya.

Nasabah yang memperoleh pinjaman dari Bank Umum B membelanjakan uangnya tersebut sebagaimana dengan nasabah Bank Umum A sebelumnya. Oleh pihak penjual yang melakukan transaksi tersebut disetorkan ke rekeningnya di Bank Umum C sejumlah Rp 960.400 yang kemudian menahan sebagian jumlah tersebut sebagai cadangan likuiditas ini akan berulang secara terus menerus, bank umum c meminjamkan sisa cadangan likuiditasnya kepada nasabah debiturnya yang kemudian digunakan untuk membeli kebutuhannya. Oleh penjual, hasil transaksi tersebut disimpan pada Bank Umum D. Transaksi ini akan berakhir pada suatu tahap yang tidak ada lagi sisa cadangan likuiditas sehingga loanable funds menjadi nihil dari jumlah simpanan giro awal.


 Pada proses penciptaan uang giral oleh Bank Umum tersebut yang jumlah awalnya hanya sebesar Rp 1.000.000,00 akan menjadi 50 kali lipat setelah melalui proses penciptaan uang giral, dengan menggunakan rumus tertentu, jumlah uang giral, cadangan likuiditas dan kredit yang diberikan pada akhir proses penciptaan dapat dihitung. Perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :

D = S : r
Keterangan :
D             = jumlah seluruh nilai tabungan / uang giral, cadangan wajib dan kredit yang diberikan yang akan terwujud dalam proses penciptaan uang.
S            = jumlah uang giral, likuiditas, dan kredit yang diberikan yang tercipta pada awal proses penciptaan uang.
R             = Ketentuan bagian uang giral (dalam persen) yang harus ditahan oleh bank sebagai cadangan likuiditas (reserve requirement).

Contoh proses penciptaan uang dapat dihitung : konter mau geser.

a.       Tabungan giral                   D = S : R
? = 1.000 : 2%
? = Rp 50.000
b.      Cadangan wajib                 D = S : R
? = 20 : 2%
? = Rp 1.000
c.       Kredit yang diberikan        D = S : R
? = 980 : 2%
? = Rp 49.000

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus