2. PAKET KEBIJAKSANAAN 27 OKTOBER 1988


Sasaran kebijaksanaan ini adalah meningkatkan :

a. pengerahan dana masyarakat
b. ekspor nonmigas
c. efisiensi lembaga-lembaga keuangan dan perbankan
d. kemampuan pengendalian pelaksanaan kebijaksanaan moneter
e. iklim pengembangan pasar modal

A. Pengerahan Dana Masyarakat

    Langkah-langkah kebijaksanaan dalam rangka meningkatkan  
    pengerahan dana masyarakat meliputi hal-hal sbb:

    1) Kemudahan pembukaan kantor cabang

        a. Bank pemerintah, bpd, bank swasta nasional dan bank
            koperasi yang telah ada diberi kemudahan membuka kantor 
            cabang di wilayah seluruh Indonesia.

        b. Syarat pembukaan: selama 24 bulan terakhir bank yang 
            bersangkutan; minimal dalam 20 bulan, permodalannya 
            tergolong sehat; selebihnya, sekurang-kurangnya cukup sehat.

        c. Untuk pembukaan kantor cabang pembantu dan kantor kantor 
            lainnya di bawah kantor cabang dapat dilakukan cukup dengan
            memberitahukan Bank Indonesia.

    2) Pembukaan Kantor Cabang Lembaga Keuangan Bukan Bank 
        (LKBB)

        a. LKBB diperkenankan mendirikan satu kantor cabang di 
            masing-asing kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, 
            Medan, Ujung Pandang, dan Denpasar.

        b. Syarat pembukaan : selama 24 bulan terakhir LKBB yang 
            bersangkutan; minimal 20 bulan permodalannya tergolong 
            sehat; selebihnya sekurang-kurangnya cukup sehat.

    3) Pendirian Bank Swasta

        a. Pendirian bank umum dan pembangunan oleh swasta nasional
            dan koperasi dibuka kembali dengan syarat :

            1. untuk bank umum dan bank pembangunan swasta, modal 
                disetor minimal Rp 10 miliar.

            2. untuk bank umum dan bank pembangunan koperasi, 
                simpanan pokok dan simpanan wajib minimal Rp 10 miliar.

        b. Bank tabungan dan BPR dapat ditingkatkan menjadi bank 
            umum atau bank pembangunan jika memenuhi syarat 3a.

    4) Pendirian dan Usaha BPR

        a. BPR dapat didirikan di kecamatan di luar ibu kota negara, ibu
            kota provinsi dan ibu kota Dati II

        b. Syarat permodalan

            1. Untuk PT / PD, modal disetor minimal Rp 50 juta.

            2. Untuk koperasi, simpanan pokok dan simpanan wajib
                minimal Rp 50 juta.

            3. BPR boleh membuka cabang di kecamatan tempat 
                kedudukan bank yang bersangkutan tanpa izin dari menteri 
                keuangan tapi harus dilaporkan ke Bank Indonesia.

            4. BPR dapat menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, 
               deposito, dan tabungan.

            5. BPR yang ada di ibu kota negara, ibu kota provinsi / ibu   
                kota Dati II harus ditingkatkan menjadi bank umum / bank
                pembangunan. Batas waktu penyesuaian tersebut adalah 2 
                tahun sejak berlakunya peraturan (1988).

    5) Penerbitan Sertifikat Deposito

        a. LKBB yang selama ini tidak diizinkan, sekarang 
            diperkenankan dan tidak diperlukan izin.

        b. Penerbitan sertifikat deposito oleh bank tidak lagi 
            memerlukan izin.

    6) Perluasan Tabungan

        Semua bank dapat menyelenggarakan program Tabanas dan 
        tabungan lain.

B. Peningkatan Ekspor Nonmigas

Peningkatan ekspor nonmigas memerlukan pelayanan perbankan yang makin baik dan lebih luas. Untuk ini diperlukan langkah-langkah, antara lain berikut ini :

1) Perluasan Bank Devisa 

    a. Syarat untuk menjadi bank devisa diperingan, yaitu hanya 
        dikaitkan dengan tingkat kesehatan bank, di mana bank yang 
        bersangkutan selam 24 bulan terakhir minimal 20 bulan 
        tergolong sehat, serta volume usahanya harus mencapai 
        minimal sekurang-kurangnya Rp 100 miliar.
    b. Cabang-cabang dari bank devisa nasional semula perlu izin 
        untuk berfungsi sebagai bank devisa, kini secara otomatis 
        menjadi bank devisa dan cukup melapor kepada Bank 
        Indonesia.
2) Pendirian Bank Campuran

 Syarat-syaratnya adalah sbb :

    a. Didirikan bersama satu atau lebih bank nasional / bank asing.
    b. Bank nasional yang ikut mendirikan bank campuran harus 
        selama 24 bulan terakhir minimal 20 bulan tergolong sehat dan 
        selebihnya tergolong cukup sehat, termasuk permodalannya.
    c. Bank asing yang dapat menjadi mitra dalam bank campuran 
        adalah bank asing yang :
        1. telah mempunyai kantor perwakilan di Indonesia;
        2. termasuk peringkat besar di negaranya
        3. negara asalnya menganut asas reprositas
        4. modal disetor sekurang-kurangnya Rp 50 miliar, dimana 
            penyerahan pihak bank nasional min 15% dari pihak asing 
            maks 85%
        5. dapat berkedudukan di Jakarta, Bandung, Semarang, 
            Surabaya, Medan, Ujung Pandang, Dan Denpasar
        6. setelah 12 bulan sejak didirikannya, posisi kredit ekspor dari 
            bank campuran tersebut harus mencapai sekurang-kurangnya 
            50% dari kredit yang diberikan.  

3) Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bank Asing
    a. Dapat didirikan di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya,  
        Medan, Ujung Pandang, dan Denpasar.
    b. Setelah 12 bulan sejak dibukanya kantor cabang pembantu, 
        posisi kredit ekspor dari kantor cabang pembantu tersebut harus 
        mencapai sekurang-kurangnya 50% dari kredit yang diberikan.

4) Penyempurnaan Mekanisme Swap
    a. Jangka waktu diperpanjang maksimal 6 bulan menjadi 
        maksimal 3 tahun.
    b. Premi swap didasarkan pada keadaan pasar
    c. Apabila bank mengenakan premi lebih tinggi maka premi swap 
        ulang ke BI disesuaikan dengan premi tersebut.

5) Pedagang Valuta Asing
    a. Izin usaha yang dulunya satu tahun kini tak terbatas, namun 
        dapat dicabut jika terjadi penyimpangan.
    b. Bank bukan devisa diperkenankan melakukan perdagangan 
        valuta asing.
    c. Usaha pedagang valuta asing mencakup jual beli uang 
        kertas/logam asing dan pembelian traveller's check.

C. Peningkatan Efisiensi

Dalam rangka peningkatan efisiensi perbankan dan lembaga keuangan, perlu diciptakan iklim usaha yang lebih mendorong lembaga-lembaga tersebut untuk dapat bersaing secara sehat. Iklim ini diciptakan melalui :

a. penanaman dana BUMN dan BUMD bukan pada bank swasta dan LKBB
b. perluasan jumlah bank dan kantor cabang
c. batas maksimum pemberian kredit (BMPK)

D. Iklim Pengembangan Pasar Modal

Dalam rangka meningkatkan pengembangan pasar modal diperlukan, antara lain perpajakan yang seimbang terhadap penghasilan yang berasal dari deposito dan terhadap penghasilan dari saham/surat berharga lainnya. Langkah-langkah untuk tujuan ini, meliputi hal-hal berikut :

a. Pajak atas bunga deposito berjangka, sertifikat deposito, dan 
    tabungan.
b. Peningkatan partisipasi bank dan LKBB dalam menunjang pasar 
    modal.




 



1 komentar:

  1. How to make your bet with a casino without - DRMCD
    One of the most common things 아산 출장안마 you can do at a casino 안동 출장마사지 without a deposit is to 영주 출장안마 use a 구미 출장샵 free credit card. 광양 출장마사지 You have to sign up to a real casino account.

    BalasHapus